Senin, Mei 18, 2009

Pilihan Mendidik Anak



Jika anak dibesarkan dengan celaan, dia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, dia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, dia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, dia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, dia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, dia belajar mendengki
Jika anak dibesarkan dengan rasa malu, dia belajar merasa bersalah
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, dia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, dia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, dia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, dia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan ketekunan, dia belajar menghadapi tantangan
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, dia belajar mengenali diri
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, dia belajar dermawan
Jika anak dibesarkan dengan jujur & terbuka, dia belajar kebenaran & keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, dia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, dia belajar temukan cinta dalam hidup
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, dia belajar berdamai dengan pikiran

Mau dididik seperti bagaimanakah anak kita kelak?? karena kejiwaan seorang anak akan terbentuk secara bertahap, karena terbiasa dan karena ketidaksadaran kita sebagai orang tua dalam kehidupan berkeluarga. untuk itu alangkah baik adanya apabila orang tua merencanakan program pendidikan kejiwaan anak.......

Minggu, Mei 17, 2009

Warna dengan Kehidupan?????

Coba tengok lemari pakaian Kamu. Betulkah sebagian besar warna busana Kamu berwarna biru? Atau merah? Bagaimana dengan warna favorit pasangan Kamu? Mungkinkah ada hubungan warna favorit seseorang dengan perilaku seksualnya? Menurut para ahli yang mendalaminya sih, bisa-bisa saja. Cobalah bandingkan dengan pengalaman Kamu sendiri, bEnaR apa bEnaR ?
MeRaH
Kamu tipe yang gampang terangsang dan menikmati seks dengan cara yang sulit dibayangkan orang biasa. Sekali gairah seks Kamu menyala, perlu waktu berjam-jam untuk memadamkannya.
Saran: Cari pasangan seks yang sama-sama suka merah.
OraNye
Sebagai pencinta warna oranye, Kamu menyukai fantasi seksual nan erotik. Bagi Kamu, aktivitas seks adalah permainan yang dramatis, dimana Kamu memegang peran utama.
Saran: Foreplay sangat penting bagi Kamu, nyaris sama seperti seks itu sendiri. Carilah pasangan yang sama-sama menyukai proses seks, bukan cuma hasilnya.
KuninG
Kamu bersikap ambivalen terhadap seks. Maka itu, ada saat-saat Kamu tidak terlalu menikmatinya.
Saran: Cari pasangan yang dapat memberi stimulus buat kamu.
HijaU
Kamu ’segar’, innocent, dan nyaris tak tahu apa-apa tentang seks. Kamu juga sopan dan lembut.
Saran: Mudah-mudahan Kamu beruntung memperoleh pasangan yang sama-sama suka warna hijau, supaya Kamu tak dipermainkan.
BiRu
Kamu salah satu dari sedikit orang yang sangat menggairahkan. Penuh perhatian dan sensitif, kuat, dan sangat berhasrat, adalah respons yang biasa Kamu berikan. Permainan cinta Kamu bikin sebagai seni yang tak akan terlupakan.
Saran: Bila Kamu menikah nanti, pasangan Kamu pasti merasa beruntung.
Ungu
Kamu sering berpikir bahwa Kamu terlalu sophisticated untuk permainan seks yang liar.
Saran: Pikirkan kepuasan seks ketimbang penampilan. Bukan cuma untuk Kamu, tapi juga untuk pasangan Kamu.
PiNk
Kamu belum matang bila berhubungan dengan seks. Kamu hanya menyukai bagian-bagiann yang menyenangkan dan flirting-nya saja. Bila menjadi serius, Kamu lebih suka ngabur.
Saran: Belajarlah menjadi dewasa.
Cokelat
Kamu hangat, dalam, dan amat sensitif. Kebutuhan dan hasrat pasangan sangat penting bagi Kamu. Sebagai pencinta warna cokelat, kata “Aku Cinta Padamu” jarang terucap dari mulut Kamu, sebab Kamu lebih suka mewujudkannya dalam bentuk perapian yang berkobar-kobar, seperti gairah cinta Kamu sebenarnya.
Saran: Kamu begitu suka berada dalam keadaan jatuh cinta, sampai-sampai lupa bahwa ‘panasnya’ cinta bisa saja berakhir.
Putih
Kamu tergolong puritan, bahkan mungkin menganggap seks itu kotor. Bila melakukannya pun, Kamu memastikan seks yang sangat bersih dan klinis, dan mandi sebelum dan sesudahnya.
Saran: Sedikit spontan dan ‘kotor’ mungkin akan lebih menggairahkan hidup Kamu

Perbedaan untuk disatukan

Sewaktu pacaran segala kekurangan pasangan tidak menjadi soal, Anda malah tertarik dengan kekurangannya dan dapat memakluminya. Tetapi setelah bertahun-tahun hidup bersama kekurangan tersebut membuat Anda kesal, marah terhadapnya. Setiap orang adalah unik, bahkan keunikan inilah yang memperkaya kehidupan perkawinan Anda.
Pernahkah Anda memberikan pujian pada pasangan akan keunikannya yang tidak ada padamu ? Mungkin sebagian besar wanita akan enggan memberikan pujian pada suaminya karena mereka beranggapan nanti dia besar kepala atau saya dianggap murahan atau segudang alasan lainnya. Demikian pula suami, mungkin mereka beranggapan tidak perlu memuji istrinya lagi karena sudah suami-istri, malu kalau didengar anak-anak, nanti diberi tanggapan sinis dari istrinya (”Pasti ada maunya”. Alasan-alasan tersebut sering dijumpai dalam hubungan sebagian besar pria-wanita.
Coba Anda beri pujian pada pasangan tanpa memikirkan lagi tanggapan negatif yang mungkin dia berikan. Anda bisa bayangkan apa yang terjadi padanya ? Pujian itu seperti semprotan adrenalin yang memberikan semangat padanya, dan timbul perasaan senang dan puas akan dirinya. Misalnya Anda memuji masakan istri Anda enak (meskipun Anda tahu makanan tersebut agak asin) tetapi tanggapan dia akan luar biasa dan dia akan memasak yang lebih enak lagi di lain waktu. Tentu hal ini menyenangkan pula bagi Anda.
Sebaliknya kritik akan melubangi perasaan dan menyebabkan tenaga keluar percuma antara lain sakit hati, marah dan perasaan negatif lainnya. Kritik membuat kita merasa sudah mengecewakan seseorang. Berbeda dengan pujian yang membantu memenuhi dua kebutuhan dasar manusia yaitu merasa dirinya berarti, diperlukan, penting; dan kebutuhan merasa aman dalam suatu hubungan, saling memiliki dan selalu siap satu sama lain. Anda dapat memberikan pujian kapan saja. Jangan takut suami/ istri menjadi bosan kalau dipuji terus. Dari riset diketahui bahwa semua orang begitu ingin dipuji oleh orang lain entah karena prestasi, penampilan atau hal lainnya.
Mungkin ada yang bingung apa ya yang harus saya puji dari diri pasangan saya? Semuanya biasa saja, nggak ada yang istimewa darinya. Cobalah Anda teliti lagi. Bisa saja perbedaan kepribadian merupakan salah satu keunikan yang bila dipuji akan memberikan pancaran kekuatan baru baginya. Misalnya Anda termasuk orang yang teliti, teratur dan tertutup. Berbeda dengan pasanganmu yang periang, terbuka. Dia begitu senang membicarakan hal-hal pribadi pada orang lain bahkan pada orang yang belum dikenal. Sedangkan Anda, pada orang yang telah akrab baru bisa mengutarakan hal-hal yang bersifat pribadi. Dia suka mencetuskan ide dan mengharapkan ada orang lain yang bisa membantu memikirkannya pula. Anda menganggap suami hendak benar-benar melakukan hal tersebut, dan bila Anda tidak menyenangi ide tersebut, Anda dengan keras menentangnya. Maka terjadilah perselisihan karena istri tidak mengerti cara berpikir suami. Berbeda dengan istri yang perlu mempertimbangkan berjam-jam bahkan berhari-hari dalam mempertimbangkan sesuatu sebelum melaksanakannya. Dan ini membuat kesal suaminya. Tetapi dengan pemahaman perbedaan kepribadian tersebut mereka dapat saling mengisi. Suami dengan idenya yang spontan tanpa memikirkan apakah dapat terlaksana atau tidak, dibantu oleh istri dalam merealisasikan. Istri memuji pasangannya atas ide-idenya yang brilian dan sebaliknya suami memuji istrinya atas sikap hati-hatinya dalam merealisasikan idenya tersebut. Jadikan ini sebagai pemahaman dan Selamat Mencoba.......

Sabtu, Mei 16, 2009

Cinta Seberang Lautan


Menjalin cinta jarak jauh atau long distance love biasanya memang menimbulkan banyak dilema bagi mereka yang menjalaninya. Padahal dengan berbagai kecanggihan teknologi yang ditawarkan, seharusnya jarak bukan lagi menjadi persoalan utama. Lantas bagaimana cara menjalin cinta jarak jauh yang langgeng dan aman? Begini triknya..Banyak yang tak kuat berlama-lama menjalin cinta jarak jauh. Berbagai alasan tentu saja menjadi hal yang sangat menguatkan pernyataan tersebut. Tapi sebenarnya, asyik-asyik saja dilakukan dan ada kenikmatan tersendiri. Meski tentu hal ini tak semudah dibayangkan, dan perlu banyak pengorbanan.Nah, biar cinta di antara Anda dengan dia yang tinggal nun jauh di sana tetap segar, perlu beberapa trik yang harus dijalani. Berikut di antaranya:
1. Jadikan jarak bukan suatu masalah.Pernyataan ini adalah hal pertama yang harus bisa dimantapkan dalam diri Anda dan pasangan. Tentu saja karena kemajuan teknologi sudah semakin canggih. Apa pun bisa dijadikan alat untuk mempertemukan Anda berdua. Misalnya saja dengan memanfaatkan media telepon atau internet. Intinya jangan lewatkan setiap saat untuk bisa berkomunikasi. Anda berdua juga jangan berkecil hati, pasalnya banyak kok, pasangan yang dekat dan sering ketemu namun bawaannya hanya berantem terus dan akhirnya putus! Jadi buat Anda yang kebetulan punya belahan hati, entah itu beda kota atau bahkan beda negera sekalipun, jangan khawatir. Justru dengan long distance ada kesempatan saling menguji diri dan memupuk rasa cinta.
2. Kepercayaan di atas segalanya.Kunci kesuksesan suatu hubungan adalah kepercayaan di atas segalanya. Dengan demikian Anda tidak akan berpikir macam-macam ataupun mencemburui apa yang sebenarnya tak pernah dilakukan pasangan Anda. Menduga-duga dan terus berpikiran negatif tentu akan makan hati. Makanya lebih baik memantapkan hati untuk terus percaya dan setia padanya. Akan tetapi hal ini tentu saja bila Anda kenal betul karakternya. Lain hal bila ternyata dia adalah tipe yang mudah berpindah ke lain hati. Yang pasti saling percaya bukan berarti langsung tutup mata.
3. Usahakan selalu berkomunikasi.Setia dan percaya bukan berarti membuat Anda berdua jarang keep in touch. Apalagi belakangan perkembangan teknologi semakin memudahkan segalanya. Anda bisa melihat tampang keren atau cantiknya pasangan Anda lewat webcam. Kualitas hubungan memang penting, tapi kuantitas juga perlu diperhatikan. Usahakan minimal punya waktu-waktu tertentu, untuk menghubungi atau dihubungi si dia.
4. Isi waktu kesendirian dengan hal bermanfaat.Diakui godaan yang terbesar bila punya kekasih yang jauh adalah bete saat sendirian. Apalagi bila malam minggu tiba, di mana semua teman-teman sibuk berkencan ria dengan pasangan masing-masing. Kesepian dan juga iri tentu saja berkecamuk dalam diri. Kalau sudah begini, jangan pernah berpikir untuk mengakhiri hubungan. Lebih baik Anda menenggelamkan diri pada segala kesibukan yang positif arahnya. Misalnya saja dengan ikutan klub ataupun kelompok-kelompok gaul. Kalaupun Anda harus menghadiri resepsi, tak ada salahnya mengajak adik atau teman dekat untuk menemani. Ingat lirik lagu yang dibawakan Ricky Martin dan Christina Aguilera, Nobody Wants To Be Lonely.
5. Selalu kirim foto terbaru.Sebagai obat kangen, selain mengandalkan komunikasi juga nggak boleh lupa saling bertukar foto terbaru. Dengan begitu, selain tahu perkembangan dan perubahan rutinitas pasangan, Anda juga bisa tahu perubahan fisik yang dialami pasangan Anda. Jangan kaget kalau mendadak si dia berubah menjadi gemuk. Tentu saja cara pengiriman foto juga akan lebih mudah lewat e-mail.
6. Saling berkunjung.Selain bertukar foto terbaru, yang tak boleh dilupakan adalah meluangkan waktu untuk bisa mengunjungi sang kekasih. Jangan terus-terusan berharap dia yang akan menjenguk Anda. Nggak masalah juga kok walau kamu cewek. Cari saat yang tepat, misalnya waktu libur panjang. Pasti, doi akan merasa surprised banget menyambut kedatanganmu.
7. Berantem Tak berarti putus! Pacaran jarak jauh bukan jaminan nggak akan pernah mengalami saat-saat berantem. Mungkin saja si dia mendengar gosip macem-macem tentang Anda yang tidak benar. Salah-salah tentu saja setiap kali pembicaraan akan dipadati dengan luapan kemarahan. Kalau sudah seperti ini, jangan dulu emosi, apalagi langsung mencanangkan kata putus! Anda berdua juga harus menyadari, mungkin dia dapat info dari orang yang salah. Atau juga mungkin karena saking kangennya sama Anda, akhirnya dia jadi punya pikiran yang ngga-ngga.
8. Beri pengertian padanya, kalian sudah lama terpisah dan jarang bertemu.Jadi, kenapa nggak sesekali bertemu atau mengobrol tentang segala hal yang ingin sekali diketahui pasangan Anda. Sadari juga kemungkinan kalian sama-sama jenuh karena saling berjauhan dan nggak bisa curhat. Perlu diwaspadai juga, ada banyak “musuh” yang mungkin ingin melihat hubungan Anda berakhir. Yang pasti Anda harus waspada, namun tanpa melepas rasa percaya dan kesetiaan Anda

Kebohongan atau Pengorbanan

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata: “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sendokku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya punya duit” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM
Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku tidak terbiasa” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu !”Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi..Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari

Pembentukan Jati Diri

Dalam bahasa gaul harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri. Semua orang sebenarnya punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada juga orang yang merasa belum pede dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya. Ada juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika menghadapi situasi atau keadaan tertentu. Berdasarkan praktek hidup, kita bisa mengatakan bahwa yang terakhir itu normal dalam arti dialami oleh semua manusia.Sebenarnya apa sih yang kita maksudkan dengan istilah pede itu? Kalau melihat ke literatur ilmiahnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan pede ini. Di sini saya hanya ingin menyebutkan empat saja:Self-concept: bagaimana Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.Self-esteem: sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri AndaSelf efficacy: sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)Berdasarkan itu semua, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa kepercayaan-diri itu adalah efek dari bagaimana kita merasa (M1), meyakini (M2), dan mengetahui (M3). Orang yang punya kepercayaan diri rendah atau kehilangan kepercayaan diri memiliki perasaan negatif terhadap dirinya, memiliki keyakinan lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya pengetahuan yang kurang akurat terhadap kapasitas yang dimilikinya. Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh-sungguhTidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitanKurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengahSering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)Canggung dalam menghadapi orangTidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkanSering memiliki harapan yang tidak realistisTerlalu perfeksionisTerlalu sensitif (perasa)Sebaliknya, orang yang kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.Berbagai studi dan pengalaman telah menjelaskan bahwa kepercayaan diri seseorang terkait dengan dua hal yang paling mendasar dalam praktek hidup kita.Pertama, kepercayaan diri terkait dengan bagaimana seseorang memperjuangkan keinginannya untuk meraih sesuatu (prestasi atau performansi). Ini seperti dikatakan Mark Twin: “Apa yang Anda butuhkan untuk berprestasi adalah memiliki komitment yang utuh dan rasa percaya diri. ”Kedua, kepercayaan diri terkait dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi masalah yang menghambat perjuangannya. Orang yang kepercayaan dirinya bagus akan cenderung berkesimpulan bahwa dirinya “lebih besar” dari masalahnya. Sebaliknya, orang yang punya kepercayaan diri rendah akan cenderung berkesimpulan bahwa masalahnya jauh lebih besar dari dirinya. Ini seperti yang diakui Mohammad Ali. “Satu-satunya yang membuat orang lari dari tantangan adalah lemahnya kepercayaan diri.”Kesimpulan Bandura (Dr. Albert Bandura, 1994), menjelaskan bahwa self-efficacy yang bagus punya kontribusi besar terhadap motivasi seseorang. Ini mencakup antara lain: bagaimana seseorang merumukan tujuan atau target untuk dirinya, sejauh mana orang memperjuangkan target itu, sekuat apa orang itu mampu mengatasi masalah yang muncul, dan setangguh apa orang itu bisa menghadapi kegagalannya.Tak hanya Bandura yang kesimpulan semacam itu. Pakar pendidikan juga punya kesimpulan yang bernada sama. Self-efficacy yang bagus akan menjadi penentu keberhasilan seseorang (pelajar) dalam menjalankan tugas. Mereka lebih punya kesiapan mental untuk belajar, lebih punya dorongan yang kuat untuk bekerja giat, lebih tahan dalam mengatasi kesulitan dan lebih mampu mencapai level prestasi yang lebih tinggi (Pajares & Schunk, The Development of Achievement Motivation, San Diego: Academic Press, 2002.).Sisi NegatifSecara normal bisa dikatakan bahwa semua orang ingin memiliki kepercayaan diri yang tinggi atau kuat. Ini misalnya terkait dengan dua hal yang sudah kita bahas di muka. Hanya memang ada satu hal yang perlu kita waspadai bahwa ada beberapa sisi-sisi negatif di balik kepercayaan diri yang tinggi itu. Sisi-sisi negatif ini perlu kita kelola secara proporsional agar tidak membuahkan sikap dan perilaku yang merugikan atau merusak.Di antara sisi negatif itu adalah:
1. Arogansi. Kita merendahkan orang lain (looking down atau humiliate) karena merasa lebih tinggi atau lebih di atas. Arogansi seperti ini ditolak oleh semua tatanan nilai di dunia ini. Sah-sah saja kita merasa lebih dari orang lain tetapi yang paling penting di sini adalah jangan sampai kita memandang rendah orang lain, apalagi menghina baik dengan kata-kata maupun perbuatan.
2. Merasa paling benar sendiri dan tidak bisa menerima kebenaran milik orang lain. Terkadang memang ada alasan untuk merasa benar tetapi yang perlu kita waspadai adalah munculnya perasaan paling benar yang membuat kita menyimpulkan orang lain semua salah. Biarpun kita benar tetapi kalau kita merasa semua orang lain salah, ini bisa membuat kita salah.
3. Menolak opini orang lain / tidak bisa mendengarkan pendapat orang lain, saran orang lain, tidak mau mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain atau keras kepala (stubbornness). Opini orang lain memang tidak semuanya perlu kita dengarkan tetapi juga tidak semuanya perlu ditolak. Ada hal-hal positif yang bisa kita ambil dari opini orang lain. Konon, salah satu faktor yang membuat para pengusaha ambruk setelah mengalami kejayaan adalah karena menolak mendengarkan opini orang lain, menolak belajar dari orang lain, bersikap fleksibel terhadap perubahan. Mereka menjadi orang yang tertutup oleh pengalaman kejayaannya selama ini.
4. Memiliki model komunikasi yang agresif, otoriter, bergaya memaksa atau tanpa empati. Model komunikasi demikian kerap menimbulkan kualitas hubungan yang kurang “sincere“, di samping juga lebih banyak mengundang konflik, perlawanan atau resistensi. Secara naluri, orang lain akan lebih nyaman bila didekati dengan model komunikasi yang empatik, asertif atau persuasif.
5. Kurang perhitungan terhadap bahaya potensial atau kurang perhatian terhadap hal-hal yang detail. Berani menghadapi tantangan, punya keyakinan yang tinggi atas kemampuan dalam mengatasi masalah atau berpikir “beyond the technique” itu memang positif dan dibutuhkan. Tetapi jika ini membuat kita terbiasa menyepelekan, menganggap enteng atau careless, sembrono, dan semisalnya, tentu membahayakan.
6. Kurang bisa mempercayai kapasitas orang lain atau terlalu perfeksionis dalam menilai orang lain. Tidak mudah mempercayai omongan orang lain atau tidak mudah mempercayai penjelasan orang lain atas kemampuannya sebelum ada bukti-bukti yang nyata, memang ini dibutuhkan. Ada kalanya kita tidak bisa 100% mempercayai orang lain. Tetapi akan jadi masalah jika kita tidak bisa mempercayai orang lain untuk semua hal, tidak bisa mendelegasikan pada orang lain untuk semua pekerjaan, selalu underestimate, selalu ingin menjadi “polisi” atas orang lain dan semisalnya, ini bisa menyusahkan diri sendiri.
7. Punya penilaian-diri yang “over“, mematok imbalan yang terlalu tinggi, menuntut diperlakukan secara terlalu idealis. Sah-sah saja kita punya penilaian diri yang setinggi langit sekali pun, mematok “harga” setinggi-tingginya, namun jika itu malah membuat hidup kita sempit, berarti kita perlu memunculkan pemikiran alternatif dan belajar menjadi fleksibel. Jangan sampai kita patah gara-gara kita terlalu keras. Jangan sampai pula kita tidak bisa membedakan antara tahu diri dan tidak tahu diri dalam praktek. Bedanya sangat tipis.Sisi-sisi negatif yang saya sebutkan di atas mungkin bisa kita sebut dengan istilah “terlalu pede“. Ini juga berbeda dengan pede. Menurut kaidah yang berlaku dalam praktek hidup, sesuatu yang sudah terlalu, itu biasanya jelek dan dipandang jelek.Membangun Kepercayaan DiriBagi sebagian kita yang punya masalah seputar rendahnya kepercayaan-diri atau merasa telah kehilangan kepercayaan diri, mungkin Anda bisa menjadikan langkah-langkah berikut ini sebagai proses latihan:
1. Menciptakan definisi diri positif.Steve Chandler mengatakan, “Cara terbaik untuk mengubah sistem keyakinanmu adalah mengubah definisi dirimu.” Bagaimana menciptkan definisi diri positif. Di antara cara yang bisa kita lakukan adalah:Membuat kesimpulan yang positif tentang diri sendiri / membuat opini yang positif tentang diri sendiri. Positif di sini artinya yang bisa mendorong atau yang bisa membangun, bukan yang merusak atau yang menghancurkan.Belajar melihat bagian-bagian positif / kelebihan / kekuatan yang kita milikiMembuka dialog dengan diri sendiri tentang hal-hal positif yang bisa kita lakukan, dari mulai yang paling kecil dan dari mulai yang bisa kita lakukan hari ini.Selain itu, yang perlu dilakukan adalah menghentikan opini diri negatif yang muncul, seperti misalnya saya tidak punya kelebihan apa-apa, hidup saya tidak berharga, saya hanya beban masyarakat, dan seterusnya. Setelah kita menghentikan, tugas kita adalah menggantinya dengan yang positif, konstruktif dan motivatif. Ini hanya syarat awal dan tidak cukup untuk membangun kepercayaan diri.
2. Memperjuangkan keinginan yang positifSelanjutnya adalah merumuskan program / agenda perbaikan diri. Ini bisa berbentuk misalnya memiliki target baru yang hendak kita wujudkan atau merumuskan langkah-langkah positif yang hendak kita lakukan. Entah itu besar atau kecil, intinya harus ada perubahan atau peningkatan ke arah yang lebih positif. Semakin banyak hal-hal positif (target, tujuan atau keinginan) yang sanggup kita wujudkan, semakin kuatlah pede kita. Kita perlu ingat bahwa pada akhirnya kita hanya akan menjadi lebih baik dengan cara melakukan sesuatu yang baik buat kita. Titik. Tidak ada yang bisa mengganti prinsip ini.
3. Mengatasi masalah secara positifPede juga bisa diperkuat dengan cara memberikan bukti kepada diri sendiri bahwa kita ternyata berhasil mengatasi masalah yang menimpa kita. Semakin banyak masalah yang sanggup kita selesaikan, semakin kuatlah pede. Lama kelamaan kita menjadi orang yang tidak mudah minder ketika menghadapi masalah. Karena itu ada yang mengingatkan, begitu kita sudah terbiasa menggunakan jurus pasrah atau kalah, ini nanti akan menjadi kebiasaan yang membuat kita seringkali bermasalah.
4. Memiliki dasar keputusan yang positif.Kalau dibaca dari praktek hidup secara keseluruhan, memang tidak ada orang yang selalu yakin atas kemampuannya dalam menghadapi masalah atau dalam mewujudkan keinginan. Orang yang sekelas Mahatma Gandhi saja sempat goyah ketika tiba-tiba realitas berubah secara tak terduga-duga. Tapi, Gandhi punya cara yang bisa kita tiru: “Ketika saya putus asa maka saya selalu ingat bahwa sepanjang sejarah, jalan yang ditempuh dengan kebenaran dan cinta selalu menang. Ada beberapa tirani dan pembunuhan yang sepintas sepertinya menang tetapi akhirnya kalah. Pikirkan ucapan saya ini, SELALU”. Artinya, kepercayaan Gandhi tumbuh lagi setelah mengingat bahwa langkahnya sudah dilandasi oleh prinsip-prinsip yang benar.
5. Memiliki model / teladan yang positifYang penting lagi adalah menemukan orang lain yang bisa kita contoh dari sisi kepercayaan dirinya. Ini memang menuntut kita untuk sering-sering membuka mata melihat orang lain yang lebih bagus dari kita lalu menjadikannya sebagai pelajaran. Saking pentingnya peranan orang lain ini, ada yang mengatakan bahwa kita bisa memperbaiki diri dari dua hal: a) pengalaman pribadi (life experiencing) dan b) duplicating (mencontoh dan mempelajari orang lain). Buktikan! Selamat mencoba

PRINSIP HIDUPKU

1. JANGAN PERNAH ADA KATA MENYESAL ATAS SEMUA YANG TELAH KAMU LAKUKAN,KARENA ITU SEBELUM KAMU MENAPAKKAN LANGKAHMU PIKIRKAN BAIK BURUKNYA, PIKIRKAN RESIKO YANG MUNGKIN AKAN TERJADI, DAN SIAPKAN JALAN ALTERNATIF ATAU SOLUSI JIKA RESIKO ITU MEMANG BENAR-BENAR TEJADI.

2. BERUSAHALAH SEBISA MUNGKIN UNTUK MENEPATI SEMUA KATA YANG PERNAH TERUCAP DAN BERBUATLAH APA YANG PERNAH KAMU UCAPKAN.

3. POSISIKANLAH DIRI KITA PADA POSISI YANG SEMESTINYA, UNTUK ITU KENALILAH DIRI KITA, SEHINGGA KITA TIDAK SALAH UNTUK MELANGKAH.

4. BERUSAHALAH SEBISA MUNGKIN UNTUK NTRIMO, LOMAN, DAN SABAR.

Datangnya Kehancuran

HEMBUSAN ANGIN MALAM "Datangnya Kehancuran" Demi untuk melihat kuasa Ilahi di dunia, dengan sabar dan sadar mereka rela menerim...